Arkha Rahandika Character in The Golden Guild Saga | World Anvil
BUILD YOUR OWN WORLD Like what you see? Become the Master of your own Universe!

Arkha Rahandika

Arkha Rahandika

Arkha is a young-adult firbolg who likes to drink alcohol and doing arm-wrestling. Likes wandering around seeing the world as he only knew so little of it.

Physical Description

General Physical Condition

His body is well-built, with some lean muscle but not too lean since he isn't particularly built his body to show it off, function over aesthetic to be precise.

Body Features

He has several scars around his body as he trains under his master. And is visible around his arm.

Facial Features

His face is more like rectangle-shaped, has a scar that going through his mouth, a bovine-like nose, wide ears, sideburns and goatee.

Identifying Characteristics

His face will remind you the most like a cow.

Mental characteristics

Education

Way Of Drunken Master practitioner, trained by Vasukhee

Employment

Golden Wool

Failures & Embarrassments

Getting his weapon taken by enemy and being used to attack his party

Mental Trauma

Death of party member (before joining Golden Guild, his party annihilated but him)

Morality & Philosophy

Responsible Freedom

Personality Characteristics

Likes & Dislikes

Likes :
  • Alcohol of any kind
  • Arm-wrestling
  • Talk with nature

Social

Family Ties

Firbolg Clan of Wanadri

A wandering firbolg monk. Adventure seeker. A heavy drinker

View Character Profile
Alignment
True Neutral
Age
35 years old
Date of Birth
21 - 04 - 1687
Children
Current Residence
Halseamer
Gender
Male
Eyes
Yellow
Hair
Brown
Skin Tone/Pigmentation
light brown
Height
7.2 ft (220 cm)
Weight
264.5 lbs (120 kg)
Known Languages
  • Common
  • Elvish
  • Giant
  • Draconic (speak-only)

Perjalanan Menghidupkan Kembali Rudy, Bagian 2
Summer 1722 GE

Setelah beristirahat di Golden Eye, kami melanjutkan kembali perjalanan untuk menghidupkan Rudy. Kami beserta kulkas berisi rudy dibawa ke sebuah ruangan yang berisi banyak ukiran ukiran yang mengingatkanku dengan ukiran yang dulu pernah ada di sebuah gulungan kertas yang ada di anjing merah saat pertama kali melawan sekte infernal, jadi sepertinya perjalanan kali ini akan diawali dengan lewat teleportasi terlebih dahulu. Sebelum berangkat, kami terlebih dahulu diberikan info dari tempat yang akan dituju dari tim pengamat yang sudah berangkat terlebih dahulu. Ternyata, ada kelompok lain, si sekte sesat bangsat yang menuju ke tempat yang sama, entah apa tujuannya. Dan karena itu, akan ada tim lain yang akan membantu untuk menghalau mereka. Oh ya, pakdhe orc yang namanya ternyata Zaugar, akan ikut berangkat bersama kami. Aku merasa sedikit lebih tenang karena mendapat bantuan dari salah satu anggota Golden Eye yang menurutku sangat bisa diandalkan, yah walaupun ada sesuatu yang membuat Bajogg terlihat sedikit kikuk karena si pakdhe ikut, haha.   Kami pun menempatkan diri di lingkaran teleportasi dengan kulkas berisi Rudy ditempatkan di tengah. Dinding energi keluar dari lingkaran dan mengelilingi kami semua dan kami berpindah tempat ke sebuah lokasi dimana portal menuju persimpangan alam Shadowfell. Oh ya, karena ada suatu energi yang bisa mengganggu energi teleportasi, kami tidak bisa dipindahkan langsung ke lokasi. Tempat dimana portal tersebut berada hawa nya berbeda dengan Halseamer, dan mengingatkanku dengan rumah, ah tiba tiba jadi kangen rumah, duh. Sesampainya di sana kami pun berdiskusi dulu rute mana yang akan kami lewati. Mengingat info yang didapat sebelumnya, kami tidak sepenuhnya lewat jalur utama, takut ada sergapan dari para sekte bangsat itu. Jadi, beberapa rute kami putar agar melewati hutan.   Kami membagi tugas selama perjalanan, di hari pertama aku bertugas untuk mengumpulkan makanan karena perbekalan kita terbatas. Maklum, karena pakai teleportasi kami jadi tidak bisa membawa kereta kuda. Karena kami melewati hutan, aku bisa mendapat makanan berupa buah buahan dan jamur yang lumayan banyak, tentunya karena dibantu hewan hewan di sekitar situ, makasih sobat alamku, hehe. Saat kubawa bahan makanan tadi, Bajogg agak kecewa karena tidak ada daging yang kubawa. Ternyata orc lebih suka makan daging ya, hmmm baiklah akan kuingat, walaupun aku kalau dapat tugas mengumpulkan makanan juga tidak bakalan bawa daging sih, paling ikan, hehe. Saat masak aku dibantu oleh Bajogg tapi sepertinya Bajogg rada teralihkan perhatiannya karena ada pakdhe Zaugar haha.   Kembali lanjut perjalanan, kami berjalan menembus hutan lagi, melewati padang rumput sebentar, dan masuk hutan lagi sebelum berputar arah kembai menuju jalur utama. Oh iya, ngomong ngomong kita menghindari jalur pegunungan karena dari intel di pegunungan di awal ada perkemahan si sekte bangsat itu, jadi sebelum sampai tujuan kami sebisa mungkin menghindari pertikaian agar resiko hal hal yang terjadi pada kulkas Rudy (duh masih kesel ingetnya pas kulkasnya diutak atik bandit). Di perjalanan ini aku membantu Dekyl melihat kearah sekitar. Alih alih ketemu sekte bangsat, saat memasuki hutan berikutnya aku mendengar suara makhluk yang asing tapi menyeramkan. Aku pun teringat saat berbagi info intel di Golden Eye yang disebutkan oleh mbak mbak kacamata rambut pendek kalau ada jenis makhluk makhluk yang dinamakan dinosaurus di sini. Sambil menahan napas, aku memberitahu info tadi ke tim.   Untungnya karena kami menyadari ada makhluk makhluk tadi berdatangan, kami tidak terkena penyergapan. Kami pun melawan makhluk yang ternyata berbentuk seperti kadal yang bisa berdiri, dan mereka datang dengan pasukan yang banyak. Pertarungan berlangsung sengit namun kami berhasil menahan agar tidak tertekan oleh serangan mereka, tentunya dengan bantuan pakdhe zaugar yang amat sangat bisa diandalkan. Dekyl dan Kance juga bertarung dengan sangat baik melawan kadal dinosaurus itu. Kami berhasil melumpuhkan beberapa kadal tadi sampai Bajogg menggunakan sihirnya yang mengeluarkan suara yang amat sangat keras, yang kemudian mengundang sesuatu yang jauh lebih mengerikan dari kadal kadal ini.   Tanah dan tumbuhan juga bebatuan di sekitar kita bergetar, Kance terlebih dahulu menyadari kedatangan makhluk itu. Seekor dinosaurus yang mirip dangan yang kecil kecil tadi namun dengan ukuran yang GUEDE banget, sengan garis garis di badannya yang bersinar, mukanya menyeringai memperlihatkan gigi gigi tajamnya yang mengerikan, dan di mulutnya ada sesosok mayat, yang UNTUNGNYA ITU ANGGOTA SEKTE BANGSAT, RASAKNA KUWE, MODARO. Namun perasaan itu tidak berlangsung lama karena aku sadar kami bisa jadi sasaran selanjutnya. Dengan menggunakan sihir yang membuat dirinya bisa bikin kembaran, Dekyl menggunakan kembaran ciptaan sihirnya untuk menarik perhatian dinosaurus tersebut. Sayangnya pergerakan dino tersebut lebih cepat dari dugaan. Dengan cepat kembaran sihir Dekyl dimakan oleh dino tadi.   Suasana semakin berbahaya, aku pun memberi sinya kepada Kance untuk kembali ke arah kulkas Rudy bersama denganku untuk bersiap mengangkat kulkas tersebut dan kabur dari sini. Bajogg dan pakdhe Zaugar bersiap unuk menahan dino, dan Dekyl akan ikut kabur bersama. Awalnya aku dan Kance bisa bengan mudah berlari membawa kulkas, sampai satu saat konsentrasiku terganggu dan tongkatku terselip, membuatku sedikit tersandung. Untungnya Kance bisa menahan dan kami berdua tidak terjatuh. Dino tadi menyadari keberadaan kami dan berlari kearah kami. Ya, dino tersebut masuk perangkap. Bajogg berbarengan dengan pakdhe Zaugar mengeluarkan sihir yang serupa tapi berbeda warna kearah dino tersebut dan melukainya.   Aku kembali berlari menjauh bersama Kance dan Dekyl sampai dino tadi tidak terlihat. Yang terakhir kuingat adalah ada suara keras seperti yang dikeluarkan Bajogg tadi dan dari arah tadi Bajogg dan pakdhe Zaugar akhirnya terlihat kembali. Semuanya bernapas lega karena akhirnya keadaan kembali tenang dan kami memutuskan untuk beristirahat karena hari sudah gelap. Di sela sela istirahat kami semua berbincang bincang mengenai kenangan indah bersama keluarga masing masing. Pakdhe Zaugar izin untuk pergi sebentar saat itu, entah karena apa. Yah tapi baguslah karena lucunya cerita kenangan indah dari Bajogg malah tentang keluarganya yang merampok desa desa.   Hari berikutnya, perjalanan kembali dilanjutkan, menuju ke titik aman yang disiapkan oleh Golden Guild. Tidak ada yang aneh selama perjalanan kecuali saat kami sampai, ada seseorang yang sudah ada di titik yang ditandai di peta sebagai titik aman. Setelah berkenalan, ternyata dia adalah anggota dari Guild yang sepertinya masih berafiliasi dengan Golden Guild karena bentuk emblemnya mirip dengan milik kami. Namanya Darga, dan dia kenal dengan Basuki! UWAW. Eh si Kance malah mintain makanan dari si Darga yang jelas jelas dari tampilannya sudah seperti orang yang bertahan hidup dengan keras disini, hadeh. Kami pun kembali beristirahat untuk mengumpulkan tenaga untuk melanjutkan perjalanan.   Hari ke.......berapa ya ini? ah sudahlah pokoknya kami kembali melanjutkan perjalanan menyusuri jalur utama karena saat aku menginvestigasi, ada jejak manusia yang kucurigai berasal dari para sekte bangsat itu. Ini bukan saatnya mencari rute yang aman karena tujuan dati sekte itu dan kami sama, dan kalau kami tidak buru buru maka aku takut hal buruk akan terjadi dan usaha kami untuk membangkitkan Rudy selama ini akan sia sia.   Saat memasuki kawasan dekat pegunungan, kami kembali menemukan jejak jejak perkemahan, yang semakin memperlihatkan kalau siapapun yang berkemah disini sangat terburu buru dan tidak sempat menutupi jejak mereka. Kami pun lanjut melewati lembah, sampai aku merasakan sebuah firasat tidak enak. Benar saja, saat aku mengamati hal sekitar ada sebuah energi tipis yang ternyata nyambung ke sebuah batu besar di atasnya. Dengan bantuan Bajogg dan pakdhe Zaugar, perangkap yang ternyata perangkap sihir itu berhasil diamankan dan kami bisa melewati tempat tersebut dengan aman.   Dan ternyata benar, sesampainya kami di tempat tujuan, sudah ada ANGGOTA SEKTE BANGSAT yang sedang melakukan sesuatu. Tim kami punya sejarah kelam dengan mereka, RUDY MATI KARENA MEREKA. Tapi aku menyadari emosi di saat seperti ini bukanlah hal yang bagus untuk dibiarkan lepas tak terkendali. Oleh karena itu kami pun menyusun strategi untuk menyembunyikan kulkas Rudy dulu dan mengendap endap ke arah mereka untuk menghabisinya satu per satu.   PERTARUNGAN DIMULAI. Kance maju duluan diikuti oleh Dekyl dan Darga ke arah para sekte bangsat tersebut. Saat aku akan maju mengikuti mereka, Bajogg menyadari ternyata dari arah kiri ada anggota sekte lain, jadi aku memutuskan untuk mengurus yang satu itu. Sialnya, anggota sekte yang satu ini LICINNYA MINTA AMPUN. Berkali kali kuserang dia berhasil menghindar, yah walaupun serangannya juga berhasil kuhindari. Aku tidak bisa melihat yang lain namun aku tahu pertarungan mereka juga tak kalah sengit. Si anggota sekte bangsat yang kuhadapi ini mencoba kabur. Melihat hal itu, ditambah seranganku yang ga kena kena, kesel dong, aku pun mengejarnya dan DENGAN SEGENAP JIWA DAN RAGA AKHIRNYA KENA JUGA, HIH. Setelah itu aku melihat ada dua monster besar yang sedang menyerang Dekyl dan Kance. Tak pikir panjang, aku langsung berlari, melompat melewati sungai dan menjotos sang monster tersebut. Yes, tumbang juga akhirnya, itu monster, walaupun tumbangnya sepertinya bukan karena seranganku si, tapi ininya tumbang.   Melihat yang lain ternyata sudah maju semua, aku teringat kulkas Rudy tidak ada yang menjaga. Aku pun bergegas kembali ke arah kulkas untuk mengecek keadaan. Syukurlah, masih aman. Lalu tiba tiba ada seseorang berjalan ke arah sini. PAK ARTHUR DATANG! syukurlah akhirnya ada bantuan datang. Pak Arthur bertanya keadaan, dan karena aku tidak bisa melihat yang lain karena fokus menjaga disini, aku jelaskan keadaan kami yang tidak menang tapi tidak kalah juga. Setelah itu pak Arthur pun kembali bergerak lari ke arah dimana anak anak yang lain berada. Setelah kurasa aman, aku pun mengintip dan untunglah para anggota tim sudah berusaha dengan sangat hebat, dan berhasil melumpuhkan semua anggota sekte tadi.   Pak Arthur menjelaskan dengan muka penuh emosi dan berkata ada yang mengutak atik gulungan teleportasinya sehingga dia terlambat datang. Dan kami pun menyadari Darga menghilang! Aku panik dan berlari mencari dan menanyakan kepada rumput rumput dan juga semua tumbuhan disana, yang sialnya mereka hanya bisa bergoyang, dan aku tidak tahu maksudnya..... Sampai saat aku melewati sebuah tempat di dekat batu besar dan sungai aku menemukan sebuah patung kucing, yang kemudian ku bawa ke Bajogg dan ternyata itu patung bikinan Whisker. Aku kemudian membawa patung tersebut ke pak Arthur, yang kemudian diteliti menggunakan sihir. Untunglah, Darga selamat namun dia ternyata terlempar ke sebuah tempat nun jauh di sana. Yah, intinya Darga masih selamat, syukurlah....   Setelah mendapat penjelasan tentang tahap selanjutnya, pak Arthur memberikan instruksi untuk beristirahat sejenak, sebelum melakukan tahap selanjutnya....

Perjalanan Menghidupkan Kembali Rudy, Bagian 1
Summer 1722 GE

Hari ini tim yang terdiri dari aku sendiri, Bajogg, Dekyl, dan Kance melakukan perjalanan mbawa kulkas buatan Asto yang isinya jenazah Rudy yang akan dihidupkan kembali ke Sinkey. Menggunakan gerobak milik Bajogg (dan sambil bawa satu gentong wine buatanku tentunya buat bekal, hehe), perjalanan dilakukan dengan melalui perbukitan dan memilih jalur melewati danau tempat Deda dan Skolri tinggal di tepiannya. Di sana, kami beristirahat sebentar, bertukar cerita dengan Deda dan Skolri, dan juga memancing untuk makan kami semua. Dekyl sibuk bercerita dengan Deda, dan Bajogg juga ikutan, sedangkan yang mancing itu aku, Skolri, dan Kance. Oh iya, aku juga ketemu sama seekor tupai kecil yang memakai syal berwarna merah, ini kayaknya tupai yang dulu kutemui saat mancing dan ngelawan hobgoblin buat nolongin golem deh, tapi kayaknya dia ketemu orang lain lagi yang ngasih itu syal, haha. Oke, balik lagi ke mancing dulu, sambil berbagi wine bikinanku ke Skolri, Kance dapet ikan yang lumayan gede, dan aku sendiri.....gatau si ini kenapa kirain cuman dapet ikan kecil soalnya nariknya pelan, eh pas diliat ternyata ikannya GUEDE BANGET, untung ditolongin sama Kance jadinya ikannya bisa ditangkep, lumayan, pake ikan ini cukup buat makan semuanya hehe.   Setelah istirahat sejenak, mancing dan makan, kami lanjut perjalanan lagi nyeberang danau pakai perahunya Deda dan Skolri. Sampai di seberang danau, dan sampai di jalur ke arah Desa Starseeker. Di perjalanan, suasananya sungguh sangat mencekam, ada suara gagak dari arah desa, dan di perjalanan, aku menemukan jejak hewan besar, antara jejak Cockatrice atau Basilisk entahlah, dan tiba tiba Bajogg pun berlari duluan ke arah desa. Sesampainya di desa, masih banyak kumpulan gagak yang ternyata mengitari balai desa. Kami semua menuju ke sana dan disambut pemandangan yang mengerikan... Banyak patung batu berbentuk seperti warga desa... Dan kepala desanya sendiri sedang dalam proses menuju menjadi batu...Jadi kupikir patung batu itu adalah memang warga desa. Untungya, masih ada warga desa yang tidak berubah menjadi batu, dan setelah ngobrol dengan mereka, kami memutuskan untuk mengirimkan laporan mengenai keadaan desa kepada Golden Wool di Halseamer. Karena diantara kami semua tidak ada yang bisa berpindah dengan cepat dan masih harus melakukan perjalanan ke Sinkey, aku menawarkan untuk meminta bantuan kepada gagak yang terbang disekitar situ mengantarkan surat laporan yang ditulis oleh Bajogg untuk dikirim.   Ternyata oh ternyata, gagak tersebut bukanlah sembarang gagak. Mata gagak tersebut warnanya ungu, dan tingkah mereka sudah bukan kayak hewan pada umumnya, tapi sudah seperti layaknya makhluk ber akal tinggi. Iya sih gagak itu termasuk hewan yang pintar, tapi yang ini, wah, sudah kelewat pintar kayaknya. Dikasih emas sama makanan masih susah dibujuk, dihabisin makanannya doang dan balik lagi mencrok di pohon. Yah, karena gagaknya kelihatan bukan seperti gagak pada umumnya, aku curiga ada sesuatu, entitas lain yang menjelma menjadi gagak. Yah sudahlah, karena ini menyangkut nasib satu desa, aku memohon dengan sangat kepada si gagak tersebut. Untung Dekyl muncul dan membantuku membujuk sang gagak tersebut. Dan benar juga, gagak tersebut bukanlah gagak biasa, bisa ngomong dong! Setelah bolak balik memohon dan meminta, akhirnya sang gagak setuju untuk mengirimkan surat tadi, hampir saja tongkat pemberian guruku akan diambil sang gagak karena bersinar, untungnya setelah diambil tongkat tersebut entah kenapa padam sinarnya dan tidak jadi diambil.   Malamnya kami beristirahat sambil ikut bergantian menjaga desa. Aku dan Kance mendapat giliran berjaga pertama. Sembari berjaga kami menyempatkan diri untuk berlatih mengembangkan jurus jurus baru. Kami berdua berlatih sembari bercerita sampai tidak sadar badan kembali kotor kotor karena terlalu bersemangat berlatih.   Hari berikutnya kami melanjutkan perjalanan setelah berpamitan kepada warga desa Starseeker. Di separuh perjalanan pertama kami semua berbincang bincang mengenai hadiah yang terpenting yang pernah kita terima. Aku menceritakan tentang tongkat yang kubawa, Dekyl tentang kitabnya yang ternyata berasal dari dirinya yang berada di dunia lain dan tertukar, Kance tentang tubuhnya yang merupakan hadiah dari alam, dan Bajogg....yah saat dia bercerita aku kurang mendengarkan karena sibuk mengedalikan kuda agar tetap aman.   Di tengah perjalanan sembari beristirahat sejenak agar para kuda tetap bisa membantu menarik gerobak Bajogg, ternyata ada sesuatu yang mengawasi kami semua. Kance diam diam berkeliling untuk melihat apakah itu dan ternyata tim kami sudah dikepung oleh sekumpulan penyamun yang sudah bersiap siap akan merampok kami semua.   Pertempuran pun tak terelakkan, aku bergerak menuju ke arah barat dan Kance ke arah selatan, sedangkan Bajogg dan Dekyl menjaga di dekat kereta. Pertarungan berlangsung sengit karena ternyata para penyamun ini, yang sepertinya menggunakan siulan bersuara seperti burung hantu, untuk berkoordinasi. Kami sempat beberapa kali kehilangan jejak mereka di tengah pepohonan yang gelap ini. Dekyl sempat tumbang karena serangan mendadak dari para penyamun tersebut, dan kulkas penyimpanan rusak dibobol di bagian sumber energinya. Setelah pertempuran berakhir dan para penyamun tersebut ada yang tewas dan kabur, Bajogg melakukan perbaikan sementara dan Kance berhasil menemukan suatu petunjuk mengenai penyamun tersebut.   Kami pun melanjutkan perjalanan ke arah Tumunzar dengan cepat karena khawatir akan ada penyamun lain yang datang. Sesampainya di sana ada hal yang berbeda, sekarang Tumunzar dikelilingi tembok jamur yang tinggi. Yah namanya penasaran, aku mencoba memakan jamur di tembok luar. Sial, ternyata jamur tersebut bukan jamur yang bisa dikonsumsi, dan langsung kumuntahkan kembali. Kami pun masuk dan disambut warga Tumunzar. Ternyata tembok jamur tadi adalah bantuan dari seseorang yang berpakaian serba jamur untuk melindungi kota dari penyamun penyamun dan hewan buas yang sedang merajalela. Ah, vodka tumunzar yang kurindukan, akhirnya bisa bertemu dan minum lagi, hehe. Kami ditraktir oleh penduduk untuk makanan dan minuman selama di Tumunzar. Setelah itu ada beberapa hal yang buram di ingatanku tapi satu hal yang ku ingat malah Kance dan Dekyl yang adu pipis entah kenapa. Paginya karena hal tersebut kulempar mereka berdua ke sungai dekat penginapan supaya mereka mandi dan menghilangkan bau pipisnya.   Perjalanan pun dilanjutkan dari Tumunzar ke Sinkey. Karena aku tahu orang orang Tumunzar kalau dibayar ga mau, aku diam diam meninggalkan uang emas di meja penginapan. Sepanjang perjalanan dari Tumunzar ke Sinkey kami bergegas karena kerusakan pada kulkas oleh bandit lumayan parah dan mengakibatkan energi untuk mengoperasikannya tidak bisa bertahan lama. Syukurlah, perjalanan kali ini tidak ada hambatan berarti dan kami tiba di Sinkey dengan selamat. Setelah masuk ke kota kami bergegas menuju ke cabang Golden Guild di Sinkey yaitu Golden Eye. Di perjalanan dalam kota kami menemukan 4 ekor kucing hitam yang kemudian dibawa oleh Kance dan Dekyl, walaupun sudah jelas jelas kucing kucing tersebut ada yang punya, melihat mereka memakai kalung penanda dan ada tulisan di kalungnya yang saat dibaca oleh Dekyl berbunyi "The Cat Lord is Coming", entah apa artinya.   Sesampainya di Golden Eye kami disambut oleh salah satu anggota mereka yang ternyata punya kucing juga! Ke empat kucing yang dibawa tadi bertemu dengan kucing anggota Golden Eye tersebut dan bermain bersama. Kami pun dibimbing untuk masuk dan bertemu dengan anggota Golden Eye yang lain, ada 3 wanita yang sepertinya itu manusia semua, dan seorang yang seperti Bajogg, jadi kuasumsikan dia Orc juga, atau half-orc? Entahlah. Setelah salah satu anggotanya memeriksa kulkas di bagian yang rusak dan memperbaikinya dengan benar, kami semua dipandu ke sebuah ruangan untuk tempat ritual sepertinya? Di situ jenazah Rudi ditaruh di sebuah sumber air yang tiba tiba warna airnya berubah menjadi hitam pekat. Seorang wanita yang terlihat sepertinya adalah pimpinan cabang GOlden Eye menjelaskan proses menghidupkan kembali Rudy yang lumayan kompleks dan beresiko karena akan ada dua tim yang bergerak bersamaan, satu tim menjemput jiwa Rudy dan satu lagi berjaga di sini. Kami pun memutuskan untuk aku, Kance, dan Dekyl yang akan menjemput Rudy sedangkan Bajogg akan tinggal di sini untuk berjaga.   Namun sebelum hal tersebut dimulai karena melihat kondisi kami yang sangan berantakan dan terlihat lelah, disarankan untuk kami beristirahat dulu sebelum proses kedua dimulai.

Comments

Please Login in order to comment!