Sekime Character in The Golden Guild Saga | World Anvil
BUILD YOUR OWN WORLD Like what you see? Become the Master of your own Universe!

Remove these ads. Join the Worldbuilders Guild

Sekime

Sekime

Current Location
Halseamer
View Character Profile
Alignment
Chaotic Neutral
Age
18
Children
Gender
Male
Eyes
Red
Skin Tone/Pigmentation
Dark Purple
Height
6 ft
Weight
450 lb

Remove these ads. Join the Worldbuilders Guild

Artifacts Hunt : Shining-eyed skull
Summer 1722 GE

Sekime 1722 GE, 平和の運命   Di Tavern, saya sedang fokus membaca buku yang diberikan master gojyo kepada saya, lalu saya mendengar bahwa banain dan kartono membutuhkan orang untuk mencari dan menginspeksi rumah yang katanya berisi necrodanccer ,seorang undead yang suka mengoleksi mayat tetapi sepertinya tujuan utamanya adalah untuk mencari artefak tengkorak dengan mata bersinar. Untungnya disana ada master gojyo dan saya menanyakan semua hal tentang undead dan bagaimana cara mengalahkannya terutama kelemhan undead yaitu gerakkan mereka yang cukup lambat, tidak lupa Marie-senpai membantu saya dan yang lainnya dengan memperkuat senjata kami. Tim saya terdiri dari kance-senpai dan naon-kouhai, aku belum mengenal naon sepenuhnya yang kutahu dia adalah monk dengan kekuatan naga. Setelah kami semu bersiap siap kami langsung pergi ke rumah kecil tersebut.   Sesampainya disana udara benar-benar terasa dingin bahkan naon pun kedinginan dan menggunakan kemampuan apinya untuk menghangatkan diri, lalu kami mengecek rumah tersebut, mulai dari gerobak yang berisi mayat dan rumah yang tampaknya masih layak dihuni, disaat kami mengecek disekitar rumah kami mendengar banyak suara aneh didalam, tetapi interior tempat tersebut terlihat rapi dan layak dihuni. Saat naon mencoba mengintip ia hampir ditarik oleh seseorang yang dibalut kain hitam, kance-senpai langsung maju dan mendobrak kedalam tetapi anehnya ia hilang tanpa jejak, bahkan kami mencoba mengecek lantai dan tak ada apapun yang tersisa.   Lalu saya dan naon terus berusaha mencari keberadaan kance sekaligus mengecek isi rumah ini, begitu banyak hal hal normal tetapi saya menemukan sebuah scroll berisi pesan yang tak bisa saya baca, tetapi tiba-tiba naon hilang saat ia sedang mengecek buku di lemari dibelakang saya, saya benar- benar marah dan kesal dengan "mereka" yang menggunakan cara pengecut seperti ini, membuat saya memukul lantai dengan amarah dan memprofokasi mereka.   Tetapi ketika saya memukul lantai, lemari disamping saya jatuh dan hampir menimpa saya, dengan sigap saya berpindah dan menemukan bahwa ada lubang hitam yang dalam di lantai. Saya langsung mengambil obor dan menyalakannnya lalu masuk dan turun ke lubang itu, ternyata dibawah rumah tersebut, terdapat dungeon yang sangat besar dan saya berhasil menemukan naon yang ternyata jatuh sebelumnya. Untuk mencegah hilangnya naon aku mengikat tali di perutku dan perutnya untuk saling berjaga diri. Ada dua jala disana, di kiri terdengar suara dentuman batu dan di kanan terdengar suara derak tulang. Tentu saja kami memilih jalan ke kanan.   Sesampainya disana kami masuk keruangan yang terdapat peti mati dan 3 mouse skeleton yang langsung kabur ke arah lain, saya punya firasat bahwa mungkin kance ada didalam dan tanpa pikir panjang saya mengetuk peti tersebut dan tiba tiba ada tombak yang mengarah ke saya dan langsung saya menghindarinya. Ternyata dari peti tersebut muncul undead yang kuat dengan armor dan tombak. Kami berdua melawannya dan sadar bahwa kance tidak akan bertahan lama. Saya menahan undead tersebut dan menyuruh naon untuk maju, lalu giliran saya, kami menemukan peti di samping lorong tersebut dan ada 3 mouse skeleton disana yang mengisyaratkan untuk tidak menyentuh peti ini.   Kami paham bahwa mereka membantu kami dan akan mengarahkan kami ke Kance, tetapi undead sebelumnya berhasil menyusul kami berdua dan menggunakan tombaknya untuk menyerang kami, tombak tersebut bersinar amat sangat terang, terang ini membuatku sangat marah dan jengkel tetapi aku menahan diri dan merasa ada sesuatu yang hilang dariku. Naon melanjutkan pertarungan dan berhasil mengalahkan undead tersebut tehnik yang menarik dan kuat. Kami melanjutkan perjalanan kami dilorong dan menemukan ada peti yang terbuka disamping tanpa pikir panjang saya melempar obor ke dalam peti itu, membakar apapun yang ada didalam sana yang ternyata terdapat mummy yang akhirnya terbakar habis menjadi abu, suara teriakkanya membuatku senang dan kami terus maju dan melihat 3 mouse skeleton menandai peti di depan kami,   Kami berdua akhirnya mencoba membuka pintu peti tersebut dan berhasil. Saya langsung menyiram dan membangunkan kance lalu mengangkatnya keluar. Saya merasa sangat senang kance-senpa selamat dan memberi tahu apa saja yang saya dan naon alami sekaligus memberi tahu bahwa 3 mouse skeleton ini yang membantu kami untuk menemukan kance.   Lalu kami bertiga melanjutkan dan menginvestigasi ruangan lain dan naon tidak sengaja membuka pintu tersebut terlalu keras dan jatuh tersungkur, terdengar suara dentuman dan teriakan monster, kance dan saya mengecek dan menemukan terdapat gorilla undead dengan 4 tangan dan berbulu putih/silver, kance berkata bahwa mahluk ini berasal dari Pulau Karoka dan seharusnya tidak ada disini. Kance mulai menakuti mahluk tersebut tetapi mahluk tersebut tidak takut dan menakuti balik. Saya panik dan melempar obor saya karena saya pikir bulu mahluk tersebut mudah terbakar, tetapi ia berhasil mengambil dan melemparkan balik ke saya. Kance mengecek sekitar dan memberi tahu kami berdua untuk kabur dan ketika kami sudah diluar, kami melanjutkan pencarian artifak ketika monster tersebut sedang mencoba menghancurkan pintu untuk mengejar kami.   Di lorong lain kami menemukan ketiga artefak tetapi bentuknya berbeda-beda, ada yang menutup mata, telinga dan mulut. Saya mengingat perkataan master gojyo "see no evil ,speak no evil, hear no evil ,do no evil" tetapi karena panik, kami bertiga mengambil ketiga artefak tetapi artefak itu pecah dan sepertinya memberi kami masing-masing kekuatan, True Sight saya dapatkan dan kance mendapat pendegaran kuat dan naon dengan suara yang amat keras. Naon terkejut dan berteriak, menyebabkan struktur bergetar dan mulai runtuh. Kami langsung lari keluar dan merasa bahwa mahluk gorilla undead tadi mulai mengejar kami.   Kami kabur dan menemukan pintu yang berhasil saya buka, dan ketika kabur saya melihat kance diam dan bersiap untuk menahan undead itu. Saya dan naon akhirnya sampai ditempat awal dimana pintu keluar tersebut terkunci, kami menggunakan seluruh cara untuk menmbuka pintu tersebut dengan serangan, aku yang tak ingin teman-temanku mati mengorbankan pedangku hingga hancur, saya merasa bahwa beban saya hilang dan saya melihat bahwa pedang saya yang hancur masih memilki bilah pedang lain. Naon berteriak dengan sekuat tenaga dan saya menebas lagi sehingga berhasil menghancurkan pintu, lalu kami kabur dan berhasil keluar dari rumah tersebut yang akhirnya runtuh dan rata dengan tanah.   Kami akhirnya pulang dan membawa 3 teman baru kami dan saat di tavern master gojyo sadar bahwa ada yang berubah dari kami, saya menunjukkan bukti yaitu pedang saya yang hancur tetapi master tahu bahwa hati saya tenang dan damai. Misi kali ini mengubah hidup dan nasib saya, tetapi sepetinya takdir berkata lain saya masih bisa mencari masa lalu saya dengan maju ke masa depan,  

Comments

Please Login in order to comment!